0

Bangkit

Bangkit agi'...
0

Rindu Ngeblog...

Ingin kembali lagi....
0

Teror dan Politik

Sudah 2 pekan paska bom bunuh diri yang terjadi di 2 hotel bertarap internasional yakni hotel JW Marriott dan Ritz Carlton yang dikawasan Mega Kuningan Jakarta, menurut sumber menelan korban tewas 9 orang dan puluhan lainnya luka-luka. Sudah hampir empat tahun Indonesia tidak pernah diteror bom hingga pada tanggal 7 juli 2009 Indonesia kembali dikejutkan oleh 2 ledakan bom berdaya ledak tinggi.
Banyak elemen yang dirugikan oleh teror bom ini, salah satunya adalah kembali rusaknya image Indonesia dimata internasional dan menurunnya kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Yang tak kalah penting juga pertandingan antara Timnas Indonesia All Star melawan klub bola terbesar di Inggris yakni Menchester United harus batal bertanding. Begitu banyak kerugian dan harga diri bangsa yang harus di bayar mahal karena ulah para terorisme yang masih berkeliaran.

Ledakan bom ini juga juga menambah pekerjaan aparat kepolisian yang saat ini sibuk mengejar para tersangka terorisme yang masih bebas berkeliaran. Siang malam dilakukan razia guna mempersempit ruang gerak terorisme. Bandara dan pelabuhan pun tak luput dari razia, namun hasilnya masih nihil.
Belum lama bangsa ini melaksanakan pemilu Presiden dan Wakil Presiden bahkan tabulasi penghitungan suara belum selesai. Oleh beberapa pihak teror bom ini dianggap ada kaitannya dengan pelaksanaan pemili. Presiden SBY yang sekaligus menjadi kandidat Capres memberikan statment bahwa ada kegiatan rencana pendudukan KPU, ada beberapa orang berlatih menembak dan foto SBY dijadikan sasaran tembak. Statment Presiden SBY itu dikuatkan dengan foto dan video yang tidak tanggung-tanggung didapat dari intelejen.
Satu hal yang mungkin jarang terjadi, yaitu presiden memberitahukan kepada masyarakat luas hal yang mungkin adalah rahasia negara. Negara kita ini sudah seperti dunia entertainmen, layaknya seorang artis yang kahidupan sehari-harinya bahkan kehidupanya dibalik layar pun harus dipublikasikan kepada khalayak ramai. Demikian pula dengan bangsa ini, apa yang sepatutnya menjadi rahasia negara harus dibuka. Tidak tanggung-tanggung pula, hal itu menyangkut ancaman keamanan bagi rakyat banyak.
Pemimpin bangsa ini terkesan lamban menangani kasus teror di Indonesia ini, buktinya sampai saat ini terorisme masih bisa bernafas lega dan berkeliaran, keluar dan masuk ke Indonesia. Bukankah sebagai pemimpin harus tahu keputusan yang terbaik seperti apa. Kenapa ketika sudah terjadi baru bergegas dari tempat tidur yang empuk. Bangsa ini sudah seperti orang yang kebakaran jenggot saja.
0

Yang lalu biarlah berlalu

Oleh: F. Darmianto

Tulisan ini saya buat ketika saya menonton sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta. Acaranya itu ingin bermaksud mengungkap kembali kasus direbutnya pulau Sipadan dan Ligitan dari NKRI oleh Malaysia.

Dengan mengunkit kasus lama sudah tidak ada gunanya lagi,karena dalam sidang International Court and Justice (ICJ) pada tanggal 17 Desember 2002 telah memutuskan bahwa Pulau Sipadan dan Ligitan yang sejak tahun 1970-an menjadi sengketa antara Malaysia dan Indonesia, secara resmi menjadi milik Malaysia.

Saya berpendapat bahwa kehilangan kedua pulau ini tidak lepas dari kelalaian diplomat bangsa kita ini. Mulai dari penjagaan perbatasan yang kurang sampai pada tapal batas yang tidak diurus. Sebagai penduduk asli Kalimantan Barat yang secara langsung berbatasan dengan Malaysia menilai bahwa pemimpin dinegeri ini tidak mempunyai jiwa seperti Soekarno yang berani melakukan konfrontasi yang kita kenal dengan peristiwa Ganyang Malaysia.

Banyak sekali yang melatar belakangi lenyapnya pulau Sipadan dan Ligitan dari daftar gugusan kepulauan NKRI. Kita ambil contoh negara-negara berkembang, bagi negara berkembang ibarat rumah tinggal perbatasan dijadikan teras sebagai ruang untuk menyambut tamu. Tapi itu tidak bagi Indonesia perbatasan malah dijadikan dapur, tempat menyimpan perabotan.

Sipadan dan Ligitan memang sudah bukan milik kita lagi, tapi ingat masih banyak pulau-pulau yang tak berpenghuni yang bisa direbut lagi oleh negara-negara tetangga. Bukan pulau saja yang harus kita jaga tidak kalah pentingnya adat dan budaya kita harus tetap jaga dan dilestarikan, karena sudah terlau banyak harta adat dan budaya kita telah dirampas.

Dari kasus ini kita bisa belajar bahwa untuk menjadi negara yang kuat kita mesti memiliki pemerintahan yang kuat pula. Sekarang kita tak perlu lagi mengunkit apa yang telah diputuskan tapi jagalah yang ada saat ini.
2

Terpaksa Golput...


Pesta demokrasi dibumi nusantara ini sudah berlangsung bahkan diluar negeri pun dilangsungkan pemilu dengan caranya sendiri. Ada yang bilang pemili kali ini sukses tapi ada juga yang bilang jauh dari sukses. Biasalah pro dan kontra selalu ada.

Pemilu kedua yang para calegnya lansung dipilih pilih rakyat ini memang sedikit berbelit-belit. Dari mencoblos sampai saat ini mencontreng yang semakin membuat rakyat bingung dan merepotkan KPU sebagai lembaga yang mengurus pemilu. Bukan saja merepotkan tapi menambah anggaran dana untuk mensosialisai cara mencontreng pada masyarakat.

Dan yang paling merasakan ketidak adilan pemilu dibangsa ini adalah mahasiswa asal daerah yang menuntut ilmu di pulau lain atau propinsi lain. Mereka kehilangan hak suara mereka karena aturan yang tak jelas juga, misalnya karena tidak punya Kartu Tanda Penduduk dimana mereka tinggal sementara menuntut ilmu. Dilain sisi untuk mendapatkan KTP wajib memiliki Kartu Keluarga itu artinya mereka harus berkeluarga dulu, sungguh tidak masuk akal. Atau mungkin memalsukan data, itu akan lebih parah lagi.


Bagi WNI maupun mahasiswa diluar negeri disana dianggap raja, mereka dibawakan surat suara yang memakan biaya pengiriman yang luar biasa besar. Apa bedanya mereka yang berada diluar negeri dan mahasiswa yang berada diluar pulau atau propinsi??? Suara terbuang sia-sia. Kalau saja pemerintah ini bisa bijaksana suara tak akan ada yang terbuang sia-sia seperti yang terjadi saat in.


Sekarang siapa yang salah??? Tanya pada diri anda sendiri. Semoga saja caleg-caleg yang terpilih pada pemilu kali ini bisa merubah aturan-aturan yang selama ini tidak masuk akal atau mungkin membuat aturan baru yang tidak merugikan. Tidak tidur disaat sidang soal rakyat dan jauh dari yang namnya korupsi karena korupsi itu merupakan virus pembunuh yang bisa merusak sistem bangsa ini.
3

Pasang Nada Tunggu Lagu Dayak

Telkomsel / Flexi

Caranya Ketik RING SUB spasi KODE kirim ke 1212

  1. Abut Diri' (Syentia)  2353501
  2. Bapamakng (Nella) 2353502
  3. Batol Ke' Ahe (Nella) 2353503
  4. Dayakng Male'en (Syentia) 2353504
  5. Dayakng Parenyah (Syentia feat. Nella)2353505
  6. Edo'nya Panampa' Jubata (Syentia)2353506
  7. Gawe Panganten (Elsie)2353507
  8. Indon (Syentia)2353508
  9. Kayu Ara (Lia)2353509
  10. Sama Cinta (Syentia feat. Frans) 2353510

Indosat

Caranya Ketik SET spasi  KODE kirim ke 808

  1. Abut Diri' (Syentia) 1702675
  2. Bapamakng (Nella) 1702680
  3. Batol Ke' Ahe (Nella) 1702677
  4. Dayakng Male'en (Syentia) 1702676 
  5. Dayakng Parenyah (Syentia feat. Nella) 1702670 
  6. Edo'nya Panampa' Jubata (Syentia) 1702673 
  7. Gawe Panganten (Elsie) 1602679
  8. Indon (Syentia)1702672
  9. Kayu Ara (Lia) 1702679
  10. Sama Cinta (Syentia feat. Frans) 1702671

Fren

Caranya Ketik RINGGO SET spasi KODE kirim ke 2525

  1. Abut Diri' (Syentia) 425350141 
  2. Bapamakng (Nella) 425350241
  3. Batol Ke' Ahe (Nella) 425350341
  4. Dayakng Male'en (Syentia) 425350441
  5. Dayakng Parenyah (Syentia feat. Nella) 425350541
  6. Edo'nya Panampa' Jubata (Syentia) 425350641
  7. Gawe Panganten (Elsie) 425350741
  8. Indon (Syentia) 425350841
  9. Kayu Ara (Lia) 425350941
  10. Sama Cinta (Syentia feat. Frans) 425350041
 
Copyright © ..::Blog Tisen::..